Kesalahan – Kesalahan Dalam Merancang Lay Out Furniture
Lay out plan adalah salah satu tahapan penting dalam merancang interior. Hal ini disebabkan pada saat merancang lay out, seorang desainer harus menggabungkan semua pemahaman dasar desain dengan sensitifitas estetikanya. Seorang desainer interior dianggap berhasil jika lay out yang dibuat memenuhi semua kriteria fungsi dan estetiknya. Namun beberapa desainer sering membuat kesalahan yang fatal dalam merancang lay out furnitur dari ruang yang ia rancang. Kesalahan umum yang terjadi diantaranya:
1. Menganggap tahapan lay out furniture adalah tahapan yang terlepas dari tahapan yang lain. Jadi ketika membuat rancangan lay out seolah menghadapi ruang kosong tanpa memperhitungkan konsep data, site, dan kebutuhan penghuni dari ruang tersebut. Wal hasil akibatnya furniture yang digambar tidak sesuai dengan kebutuhan penghuninya.
2. Hanya berpikir dengan gambar, tanpa memperhitungkan ukuran atau antropometri penghuninya. Akibatnya ruang menjadi terasa sangat sempit atau bahkan sangat longgar.
3. Tidak memperhitungkan aspek gerakan pengguna ruang. Sirkulasi adalah hal penting yang harus diperhitungkan. Seorang user sebuah ruang tentu membutuhkan area gerak yang memberikannya keleluasaan menggunakan sebuah ruang.
4. Tidak mempertimbangkan struktur bangunan dalam mengubah dinding atau komponen bangunan yang lain. Seorang desainer interior sebaiknya tidak mengubah struktur bangunan, atau dapat mengubah struktur dengan meminta masukan arsitek jika perubahannya mempengaruhi bentuk tampilan luar bangunan, atau meminta masukan ahli teknik sipil jika perubahannya mempengaruhi struktur utama bangunan. Desain Interior adalah sebuah profesi interdisiplin yang dalam penerapannya membutuhkan sumbangan teori-teori dari disiplin ilmu lain.
5. Memaksakan kehendak dengan berupaya memasukkan semua furnitur atau perlengkapan ruang yang lain, padahal kapasitas ruang sudah tidak memungkinkan. Hal ini biasanya terjadi ketika desainer tidak berpikir lagi bahwa sebuah ruang membutuhkan area sirkulasi manusia atau kebutuhan penggunaan unsur ruang atau furnitur misalnya area bebas untuk membuka pintu kamar atau pintu almari.