Interior Masjid Agung Yogyakarta
Masjid Agung Kauman Yogyakarta dibangun pada waktu yang bersamaan dengan pembangunan keraton Yogyakarta pasca perjanjian Giyanti 1755. Keraton Yogyakarta sendiri dibangun pada tahun 1682 Jawa atau 1756 M yang ditandai dengan candra sengkala Dwi Naga Rasa Tunggal. Sedangkan untuk masjid Agung didirikan oleh prakarsa Kyai Pengulu Faqih Ibrahim Diponingrat yang pada prakteknya diserahkan kepada K. Wiryokusuma sebagai arsitek keraton Yogyakarta.
Jika kita memasuki masjid ini maka akan kita temui “topengan” dengan bentuk dasar setengah lingkaran yang lengkap dengan logo keraton Yogyakartanya.
Jika kita memasuki masjid, setelah menaiki beberapa trap anak tangga maka akan sampai ke serambi masjid yang megah dan terkesan mewah. Warna pada serambi ini didominasi krem dengan aksen emas, hijau dan merah.
Lihat pada detail pada tiang, ceiling tumpangsari, dan pintu yang dipenuhi dengan ukiran.
Uji coba pendekatan penelitian estetik kami lakukan dengan berdasar pada pemahaman estetika interior yang digunakan oleh John F. Pile dalam Interior Design. Artikel penelitiannya dapat diunduh disini.